Palangka Raya, Kahayanpost.com – Penyalahgunaan narkoba semakin merajalela khususnya di Daerah Kalimantan Tengah, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya bersama dengan Kelurahan Bukit Tunggal Kecamatan Jekan Raya melakukan sosialisasi serta pembentukan Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). Bersama masyarakat untuk sama-sama menjaga serta memantau peredaran Narkotika di wilayahnya. Rabu, (21/02/24).
Camat Jekan Raya, Untung Sutrisno mengatakan sangat mengapresiasi dan mendukung dengan adanya program Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang di lakukan oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Palangka Raya. Dimana dengan program tersebut akan mempermudah dalam melakukan pemantauan kepada oknum yang terjerumus Narkotika.
“Semua ini perlu kerjasama semua pihak, warga masyarakat Kelurahan Bukit Tunggal khususnya supaya dalam pemantauan selain Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) yang memang di bentuk juga dapat membantu mempercepat serta memperkecil ruang gerak mereka untuk melakukan hal-hal yang menjerumus ke arah Narkotika,” tandasnya.
Sementara itu, Lurah Bukit Tunggal Subhanoor menuturkan kepada awak media Program ini merupakan layanan yang banyak dibutuhkan oleh pengguna narkoba karena menjadi layanan terjangkau yang dapat disiapkan melalui kegiatan penjangkauan, deteksi dini, edukasi dan pendampingan serta rujukan sesuai tingkat keparahan dan kebutuhan pengguna narkoba.
“Dalam menanggapi kegiatan Sosialisasi dan pembentukan Tim IBM dari BNN Kota Palangka Raya ini, kita mengharapkan dapat membawa dampak yang baik dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di wilayah Kelurahan Bukit Tunggal,” ucap Subhan.
Ditempat yang sama, Penyuluh Rehabilitas BNN kota Palangka Raya, Yulira Margareth menyampaikan Sosialisasi dan pembentukan Tim Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan penyalahgunaan narkoba dan mengikutsertakan masyarakat untuk mengintervensi ke masyarakat yang telah melakukan penyalahgunaan narkoba.
“Tim IBM mempunyai tugas di antaranya melakukan pemetaan terkait situasi dan kondisi penyalahgunaan narkoba, dan melakukan penjangkauan penyalahgunaan narkoba serta mengindentifikasi pengunaan narkoba dan tingkat permasalahannya,” ujar Yulira.
Selain itu, lanjut Yulira lagi, tim IBM juga melakukan kegiatan intervensi yang dapat dilakukan secara individu maupun kelompok sesuai dengan kebutuhan klien (komunikasi, informasi dan edukasi/KIE), pencegahan kekambuhan, kelompok dukungan sebaya, pertemuan keluarga, kunjungan rumah, dan pengembangan diri.
“Juga melakukan dukungan pemulihan melalui pemantauan dan pendampingan penyalahgunaan narkoba, melakukan rujukan ke layanan kesehatan dan sosial yang dibutuhkan bagi penyalahguna narkoba, dan melibatkan mantan penyalahguna narkoba dan masyarakat untuk memberikan dukungan kepada penyalahguna narkoba.” Tambahnya. (red)