BERANDAKABAR KALTENGKEMBALI KEBERANDA

Pemerintah Kota Palangka Raya Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan Transparan Lewat FGD

38
×

Pemerintah Kota Palangka Raya Tegaskan Komitmen Tata Kelola Pemerintahan Transparan Lewat FGD

Sebarkan artikel ini

Palangka Raya, kahayanpost.com – Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Inspektorat Kota kembali menegaskan komitmennya dalam membangun tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel melalui pelaksanaan Diskusi Kelompok Terarah (FGD) bertema Implementasi Pedoman Pengelolaan Risiko dan Struktur Pengelolaan Risiko di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya. Acara ini berlangsung di Aula Swiss-Belhotel Palangka Raya, Kamis, (28/11/24).

Kegiatan tersebut dihadiri sejumlah kepala badan, kepala dinas, camat, serta perwakilan perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya. Pelaksana Tugas (Plt) Asisten I Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Mahdi Suryanto,  hadir mewakili Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu,  untuk membuka diskusi yang dinilai strategis ini.

Saat membacakan sambutan dari Pj. Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, Plt. Asisten I, Mahdi Suryanto, menekankan pentingnya pengelolaan risiko sebagai bagian integral dari tata kelola pemerintahan. Ia menyampaikan bahwa pengendalian risiko tidak hanya terkait dengan pengamanan aset, tetapi juga bertujuan untuk memastikan efektivitas, efisiensi, dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

“Pengelolaan risiko adalah proses yang terstruktur dan terukur untuk mengidentifikasi, menganalisis, serta mengendalikan risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi. Hal ini menjadi landasan penting bagi Pemerintah Kota Palangka Raya untuk membangun tata kelola pemerintahan yang berorientasi pada hasil,” ujarnya.

Hera  juga menyebutkan Peraturan Wali Kota Palangka Raya Nomor 25 Tahun 2023 dan Keputusan Wali Kota Nomor 188.45/278/2023 sebagai dasar hukum dalam pengelolaan risiko. Namun, ia mengakui bahwa implementasi pedoman tersebut masih belum optimal. Hal ini tercermin dari skor Indeks Manajemen Risiko (MRI) yang masih berada di bawah target level 3.

Salah satu poin utama dalam FGD ini adalah menanamkan budaya sadar risiko di seluruh elemen pemerintahan, mulai dari level strategis hingga operasional, Hera mengajak semua pihak untuk memperkuat struktur pengelolaan risiko yang telah dibentuk demi menghadapi tantangan dalam menjalankan pemerintahan.

“Kegiatan ini merupakan langkah konkret untuk mendorong optimalisasi implementasi pengelolaan risiko, mulai dari pengembangan budaya sadar risiko hingga penerapan proses pengelolaan risiko yang sistematis,” tegasnya.

Lanjut,  Hera menyampaikan harapannya agar filosofi Budaya Huma Betang dan moto Isen Mulang (Pantang Mundur) terus menjadi dasar dalam membangun Kota Palangka Raya yang lebih baik.

“Dengan filosofi Huma Betang dan semangat Isen Mulang, mari kita tata, bangun, dan jaga Kota Cantik Palangka Raya untuk masa depan yang lebih cerah,” tutup Hera. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *