BERANDAKABAR KALTENGKEMBALI KEBERANDA

Masyarakat Dayak Uut Danum Gelar Ritual Dalo’/Tiwah di Desa Tumbang Habangoi, Katingan

14
×

Masyarakat Dayak Uut Danum Gelar Ritual Dalo’/Tiwah di Desa Tumbang Habangoi, Katingan

Sebarkan artikel ini

Katingan, kahayanpost.com – Keluarga Besar Masyarakat Dayak Uut Danum (Dohoi) di Desa Tumbang Habangoi, Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah, akan menyelenggarakan Ritual Dalo’/Tiwah. Acara adat yang sakral ini dijadwalkan berlangsung mulai 5 Desember hingga 17 Desember 2024.

Saat dihubungi melalui WhatsApp oleh media ini, Yusuf Roni Hunjun Huke, selaku Sekretaris Panitia Ritual Dalo’/Tiwah, menjelaskan bahwa dalam upacara tersebut akan dilakukan sejumlah kurban hewan sebagai bagian dari rangkaian prosesi adat.

“Berbagai jenis hewan akan dikurbankan, termasuk ayam, babi, sapi, dan kerbau. Hewan-hewan ini memiliki peran penting dalam setiap tahapan ritual, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan acara puncak,” ujar Yusuf.

Berikut adalah total hewan kurban yang akan digunakan selama Ritual Dalo’/Tiwah:

1. Ayam: Lebih dari 100 ekor. Ayam ini digunakan sejak tahap persiapan awal, seperti menebang kayu ulin untuk pembuatan Kodiring, Sopundu, dan Sokalan, hingga pembayaran hajat pada 17 Desember 2024.

2. Babi: Lebih dari 80 ekor. Sama seperti ayam, babi juga dikurbankan sejak awal persiapan hingga akhir acara.

3. Sapi: Sebanyak 7 ekor. Satu ekor akan digunakan untuk ritual Nganjan Daun pada 13 Desember 2024, sementara enam ekor lainnya dikurbankan pada acara puncak, yaitu Lehkas/Tabuh Dalo’ pada 14 Desember 2024.

4. Kerbau: Sebanyak 2 ekor. Kerbau ini akan digunakan untuk acara puncak Lehkas/Tabuh Dalo’ pada 14 Desember 2024.

Ritual Dalo’/Tiwah merupakan tradisi sakral bagi masyarakat Dayak Uut Danum, yang bertujuan untuk menghormati leluhur, mempererat hubungan sosial, dan memohon keberkahan.

Tradisi ini melibatkan seluruh masyarakat, baik secara spiritual maupun gotong royong, sebagai wujud penghormatan terhadap adat istiadat.

Melalui penyelenggaraan ritual ini, diharapkan masyarakat dapat terus melestarikan tradisi budaya Dayak Uut Danum sebagai warisan leluhur yang berharga. Selain itu, ritual ini juga diharapkan mampu mempererat persatuan masyarakat sekaligus mengenalkan kekayaan budaya Dayak kepada generasi muda dan khalayak luas. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *