Palangka Raya, kahayanpost.com – Upaya untuk memperkuat jaringan promosi dan informasi terkait investasi di Kalimantan Tengah terus digencarkan. Dalam rangka ini, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Tengah (DPMPTSP Prov. Kalteng) menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Swiss-BelHotel Danum Palangka Raya pada Senin, (23/9/24).
Selain presentasi dari pihak DPMPTSP Kalteng, FGD tersebut juga menghadirkan berbagai narasumber, termasuk dari Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Tengah, akademisi dari Universitas Bina Nusantara, serta perwakilan DPMPTSP Kabupaten Sukamara. Acara ini diselenggarakan baik secara langsung maupun daring, guna memperluas jangkauan diskusi dan kolaborasi.
Dengan target realisasi investasi 2024 sebagai fokus utama, DPMPTSP Kalteng berkomitmen untuk mendorong sektor investasi menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Hal ini dilakukan melalui peningkatan komunikasi dan kolaborasi dengan berbagai jejaring promosi, termasuk UMKM, usaha besar, serta investasi asing (PMA) dan dalam negeri (PMDN). Selain itu, peluang investasi yang telah dipetakan dari hasil kajian kabupaten dan kota juga dipaparkan kepada para peserta.
Agus Candra, Pelaksana Harian Kepala DPMPTSP Kalteng, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memperkuat komunikasi dan koordinasi dalam promosi, serta memberikan informasi yang lebih mendalam mengenai potensi investasi di Kalimantan Tengah. Ia menambahkan bahwa masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar peluang investasi dapat disajikan secara lebih jelas dan menarik bagi calon investor.
“Jaringan komunikasi dan promosi yang solid sangat penting dalam menyebarkan informasi investasi, agar bisa memberikan dampak positif bagi iklim investasi di Kalimantan Tengah dan menarik lebih banyak investor guna mewujudkan Kalteng yang semakin BERKAH,” ungkap Agus.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh perwakilan DPMPTSP dari kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, perangkat daerah yang berhubungan dengan sektor unggulan, serta para pelaku usaha dari berbagai asosiasi seperti KADIN, HIPMI, JAPNAS, APINDO, IPEMI, GAPKI, dan GEKRAFS. Mereka turut memberikan masukan agar peluang investasi yang ditawarkan lebih relevan dan komprehensif bagi calon investor.(red)